No title

Buduran Menguatkan Literasi, Membangun Masa Depan

Oleh: Wenny Arie Puji Susanti

(Pengurus GBL Bidang Penulisan-Editing)

 

Buduran—Budaya literasi bukan hanya kegiatan membaca semata. Di SMP Negeri 2 Buduran, literasi telah berkembang menjadi gerakan besar yang melibatkan pembiasaan, pelatihan, publikasi karya, apresiasi, hingga kolaborasi keluarga. Dalam setahun terakhir pada tahun 2025, sekolah ini berhasil menunjukkan bahwa literasi adalah alat penting dalam membangun karakter, kreativitas, serta daya saing murid. Program-program literasi yang dijalankan tidak hanya menyentuh aspek akademik, tetapi juga aspek budaya, sosial, dan spiritual. Semuanya dilakukan dalam suasana hangat, inspiratif, dan penuh semangat berkarya.


Senin Narasi: Hari yang Ditunggu Murid

Senin pagi di SMPN 2 Buduran memiliki atmosfer yang berbeda dibanding sekolah lain. Sejak pukul 07.00 WIB, seluruh murid sudah memasuki kegiatan Senin Narasi—sebuah program rutin yang menggabungkan nilai nasionalisme, literasi, serta iman dan takwa. Kegiatan ini dirancang dengan pendekatan berbeda sesuai jenjang murid.

Kelas VII mengikuti upacara bendera, kelas VIII membaca buku selama satu jam, dan kelas IX melaksanakan ibadah Dhuha bersama. Setiap minggu sistem bergantian antar jenjang.

Di sela kegiatan, apresiasi diberikan kepada murid yang berprestasi sebagai bentuk penghargaan sekaligus motivasi. Para murid juara Olimpiade Bahasa Inggris dan Matematika tingkat Jawa–Bali bahkan diberikan panggung apresiasi khusus pada kegiatan ini.

Melalui Senin Narasi, sekolah ingin menanamkan bahwa literasi bukan sekadar membaca teks, tetapi sarana membangun pemikiran reflektif, nasionalisme, kepercayaan diri, dan rasa syukur.

Pelatihan Menulis: Karya Ilmiah Diubah Menjadi Buku yang Menyentuh

Tahun ini, SMPN 2 Buduran mencatat sejarah baru dalam literasi menulis. Sebanyak 18 murid terpilih mengikuti pelatihan “Menulis dengan Hati: Mengubah Karya Ilmiah menjadi Buku Populer”. Pelatihan ini menghadirkan narasumber profesional yang mengajarkan cara mengolah portofolio praktik baik menjadi bacaan ringan tetapi inspiratif.

Pelatihan dimulai dengan refleksi terhadap pengalaman nyata para murid selama tiga tahun belajar. Mereka kemudian diarahkan mengolah data, menyusun cerita, hingga memilih gaya bahasa yang komunikatif. Dari pelatihan ini lahirlah konsep buku antologi murid.

Sekolah menerbitkan karya mereka berjudul berjudul “Jejak Praktik Baik: Inspirasi dari SMPN 2 Buduran”, yang memuat kisah-kisah inspiratif serta praktik baik selama mereka menimba ilmu di sekolah. Sebagai bukti bahwa karya ilmiah pun dapat dinikmati oleh masyarakat luas, tidak hanya menjadi dokumen formal. Inilah salah satu bentuk nyata transformasi literasi mengubah proses belajar menjadi karya otentik.

Karmina Menggema hingga Tingkat ASEAN

Momentum literasi semakin menguat ketika SMPN 2 Buduran menyabet penghargaan sebagai sekolah dengan peserta terbanyak dalam Festival Pantun Karmina tingkat ASEAN. Ribuan pelajar dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Brunei Darussalam turut menjadi bagian dari kegiatan ini. Namun, murid SMPN 2 Buduran menjadi salah satu delegasi paling aktif.

Atas partisipasi besar tersebut, sekolah memperoleh penghargaan khusus sebagai sekolah peduli literasi pantun. Tidak hanya itu, setiap peserta mendapatkan buku antologi setebal sekitar 1.400 halaman yang kemudian mencetak rekor MURI sebagai buku antologi pantun karmina dengan jumlah peserta terbanyak. Penghargaan ini menjadi bukti bahwa literasi budaya masih bisa hidup di tengah era digital.

Pembiasaan Literasi: Bacaan Menjadi Rutinitas Sehari-hari

Sekolah menetapkan jadwal literasi membaca setiap hari Senin selama 40 menit. Waktu ini benar-benar dijaga sebagai ruang hening untuk membaca. Murid bebas membawa buku apa saja—novel, kumpulan artikel, buku sains populer, maupun esai pendek.

Selain itu, sekolah juga menyediakan:

  • sudut baca di tiap kelas,
  • jadwal kunjungan rutin ke perpustakaan,
  • program satu murid satu buku setiap tahun,
  • pengelolaan majalah dinding kelas,
  • rak kelas khusus buku hibah murid.

Pembiasaan ini menjadi fondasi terciptanya budaya belajar mandiri. Dari aktivitas inilah kemampuan rangkuman, resensi, dan diskusi ringan berkembang pesat. Para murid mulai terbiasa membaca tanpa disuruh, dan itu adalah pencapaian besar dalam sebuah gerakan literasi.

Purnawiyata Berbudaya dan Peluncuran Buku

Pada acara purnawiyata 2025, sekolah kembali menunjukkan wujud nyata gerakan literasi. Selain menampilkan pentas budaya, sekolah secara resmi meluncurkan buku antologi “Jejak Praktik Baik: Inspirasi dari SMPN 2 Buduran”. Buku ini berisi pengalaman bermakna murid selama menjalani proses belajar, program sosial, kegiatan keagamaan, aksi lingkungan, hingga inovasi teknologi.

Peluncuran buku dilakukan di hadapan orang tua, pejabat dinas, serta para tamu undangan. Buku ini bukan sekadar souvenir, melainkan dokumentasi perjalanan tumbuh kembang generasi muda.

Mengoptimalkan literasi digital menjadi salah satu strategi yang dilakukan sekolah melalui pemanfaatan media sosial resmi sebagai wahana publikasi, informasi, dan inspirasi. Sekolah secara rutin memposting reportase kegiatan melalui website, Instagram, dan YouTube, sehingga setiap aktivitas pendidikan dapat terdokumentasi dan diakses secara luas oleh warga sekolah maupun masyarakat umum.

Proses pengelolaan konten dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan guru dan murid, baik dalam pembuatan teks berita, desain grafis, fotografi, maupun penyuntingan video. Upaya ini berdampak nyata dalam memperkuat arus informasi, menumbuhkan keterlibatan sosial, serta menguatkan budaya literasi digital di lingkungan sekolah. Melalui media sosial tersebut, sekolah tidak hanya menyampaikan cerita positif, tetapi juga menanamkan kebanggaan, memperluas jejaring, dan membuka ruang apresiasi atas capaian serta karya seluruh warga sekolah. Berikut dapat berkunjung di media sosial sekolah:

·         Website: https://smpnegeri2buduran.sch.id/web-kelas/

·         youtube: @smpnegeri2buduran

·         Instagram: https://www.instagram.com/smpnegeriduabuduran?igsh=djUyM3Rmdm8yeWoy

·         Karya flipbook,

ü  https://heyzine.com/flip-book/c4921df426.html

ü  https://heyzine.com/flip-book/bff2ac1f1f.html

ü  https://online.fliphtml5.com/yonxo/zvig/#p=22



Mengapa Program Literasi Ini Istimewa?

Program literasi ini istimewa karena melibatkan guru, orang tua, dan pihak eksternal, menghasilkan karya nyata berupa antologi, flipbook, dan penghargaan, serta menanamkan karakter positif. Selain itu, program ini menjadi model pembelajaran berbasis praktik melalui dokumentasi pengalaman sebagai artefak pendidikan.

Menuju Generasi Emas melalui Literasi

Gerakan literasi SMPN 2 Buduran adalah bukti bahwa sekolah dapat bergerak lebih jauh dari sekadar memenuhi tuntutan kurikulum. Sekolah ini mampu melahirkan identitas baru, sekolah yang mengembangkan budaya baca sekaligus budaya karya. Mengutip pesan Kepala Sekolah, “Gerakan literasi bukan simbol, tetapi jendela dunia yang akan mengantarkan murid pada masa depan yang membanggakan. Mari terus berkarya mulai saat ini, mulai hal kecil, dan mulai dari diri sendiri”.

Di masa mendatang, gerakan ini diproyeksikan terus berkembang. Sekolah akan memperluas penggunaan platform digital, menerbitkan karya murid secara berkala, dan memperkuat kemitraan dengan lembaga literasi nasional.

Gerakan literasi yang bermula dari halaman kelas kini telah tumbuh menjadi gerakan sekolah. Dari sekolah ini, generasi muda yang tekun membaca, mahir menulis, dan berani menyampaikan ide sedang dipersiapkan untuk hadir di masa depan sebagai generasi unggul Indonesia Emas.

SMPN 2 Buduran merasa bersyukur atas capaian Rapor Pendidikan tahun 2025, di mana nilai literasi meningkat 2,22 poin dan numerasi naik 13,33 poin dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan ini menjadi bukti kerja keras seluruh warga sekolah dalam memperkuat budaya belajar dan kemampuan akademik murid. Atas prestasi tersebut, sekolah berhasil memperoleh BOSKIN 2025 sehingga semakin memotivasi untuk berinovasi, memperluas program pengembangan kompetensi, serta meningkatkan mutu layanan pendidikan menuju generasi unggul yang berdampak bagi masa depan bangsa.


Previous Post Next Post