KETIKA KATA MENGGANTIKAN BICARA

KETIKA KATA MENGGANTIKAN BICARA

Oleh : Wuri Yeni

(Guru SDN Krian 3)


Ada saatnya kita harus mengakui, ketika keheningan bahasa tak lagi memungkinkan, kita menemukan bahwa kata-kata tertulis memiliki kekuatan yang tak terucapkan, membawa emosi, argumentasi, cerita menggantikan nada bicara dengan beribu makna.

Menyadari tentang kekurangan diri yang kurang bisa berkomunikasi dengan baik, memilih diam, mengamati. Pena dan sebuah buku catatan kecil merupakan teman setia yang mendampingiku. Dalam diamku, aku menulis setiap apa yang aku alami, kebahagian, perjalanan, kekecewaan, protes, hal-hal lucu, rasa keprihatinan, dan masih banyak yang lain.

Sampai suatu ketika, aku membaca beberapa tulisan di sebuah media sosial. Tiulisannya bagus menurutku. Menginspirasi. Membuatku penasaran siapa pemilik tulisan tersebut. “kepo” istilah anak sekarang. Singkat cerita di awal tahun 2024, tepatnya di bulan Januari, aku telah menemuka si empunya tulisan tersebut.

Ternyata beliau adalah teman kuliahku di Universitas terbuka. Wanita berkerudung ini memasukkanku dalam sebuah group wa  penulis pemuala yang anggotanya dari Sabang sampai Merauke. Dari pertemuan didumay (dunia maya) inilah menjadi titik awalku memberanikan diri menulis untuk dibaca oleh banyak orang.

Bismillah, niatku ingin belajar menulis dengan baik, agak minder juga awalnya, maklum anggota baru. Sebelum menulis sebuah topik, biasanya group ini mengadakan pertemuan virtual melalui zoom. Ada pemateri yang menyampaikan bagaimana belajar menulis di tahap pemula. Setelahnya kita semua akan menulis sesuai topik yang telah disepakati.

Hari demi hari berlalu begitu cepatnya, tagihan tulisan yang selalu disetor dengan deadline, waktu bukan lagi menjadi beban yang membutuhkan pemikiran yang berat. Justru semua itu menjadi sebuah kebiasaan yang menyenangkan.

Dengan ridho Allah, Maret 2024, terbitlah buku antologi “Kutitip Rindu Untuk Ayah.” Dalam buku ini,  karyaku berjudul “Pengembara Barat Karang” yang menceritakan bagaimana aku mengingat masa-masa kecil bersama bapak, meneladani prinsip hidupnya, keserhanaannya. Kerinduaku yang tak terhan disetiap waktu, karena bapak telah kembali kepada Yang Kuasa.  

Rasanya tidak percaya, kok bisa aku berantologi dengan teman-teman seantero Indonesia raya. Tak berhenti sampai disini, buku antologi pertama memberiku semangat untuk selalu belajar, merasa tulisan masih banyak kekurangan dibandingkan dengan tulisan teman-teman yang lebih bagus dari pemilihan kata sampai menjadi kalimat yang begitu nagih untuk dibaca.

Dari proses belajar yang tak pernah mengenal lelah, menyempatkan dalam kesempitan waktu dengan bebaga iaktifitas  tugas disekolah dan dirumah. Terbitlah beberapa tulisan dalam buku antologi selanjutnya.

Ø Sikap sabar : jalan untuk mendapatkan pahala besar

Menguasai dunia memasak: Menjadi lebih berkah dan bermanfaat untuk banya orang.

Dalam buku”Percayalah Kamu Begitu Istimewa” April 2024

Ø Rahasia 8

Dalam buku “Tenang Di Tengah Badai” Agustus 2024

Ø  Pengabdian beralaskan keikhlasan

Dalam buku”From Guru To Hero” ISBN 978-623-306-796-6, Oktober 2024

Ø Mendidik dengan untaian doa dan cinta

Dalam buku “Parenting With Love “ ISBN 978-634-209-190-6, Januari 2025

Ø Kiat 11

Dalam buku ” Kado Ramadhan” Februari 2025

Ø Kartini plastik dalam era digitalisasi (opini dalam rangka hari Kartini)

Dalam buku “ Perempuan, Literasi dan Kesetaraan “ April 2025

Ø Untuk anak-anaku, saatnya, samudra kehidupan, inginku, dibatas angan, yang lalu biarlah berlalu, menunggu (kumpulan puisi dalam rangka hari Kartini)

Dalam buku “Perempuan Sejuta Mimpi” April 2025

Ø  Untukmu yang diuji kondisi ekonomi rumah tangga

Dalam buku “Untukmu Yang Sedang Tidak Baik-baik Saja” Juni 2025

Ø Semangat pahlawan, pelita bangsa, jejak di setiap langkah, sang pengobar semangat, mengisi kemerdekaan ( kumpulan puisi dalam rangka HUT RI ke 80) Juli 2025

Ø Guru jalan hidup yang tak pernah kusalami, tapi kutemukan

Dalam buku “Setelah 1000 Hari Menjadi Guru” Oktober 2025   

Ø  Hati di balik pena, ada cinta setiap kata, jejak cahaya di ruang kelas, mengukir asa dengan tinta hati, guru pelukus jiwa (kumpulan puisi dalam rangka hari guru nasional)

Dalam buku “Mengajar Dengan Hati, Menulis Dengan Cinta” Oktober 2025

Ø  The power of a single parent

Dalam buku “Sepotong Hidup Segenggam Makna” November 2025

Sebenarnya,  2015 silam, tepatnya bulan Juli, telah mencoba membuat buku solo yang berjudul Pedoman Kepramukaan. Buku ber ISBN 978-979-3870-54-0. Misi pembuatan buku tersebut untuk berbagi pengalaman bagi anggota atau pembina yang baru mengenal pramuka.

November 2024, terbitlah buku solo ke-2 berjudul seragam kebesaran dari ini. Buku yang berisikan kisah pribadi perjalanan pengabdian dari mulai menjadi tenaga honorer, honorer daerah sampai menjadi PPPK tahap satu. Ada semangat perjuangan yang begitu berliku, tetesan keringat dan tetesan air mata yang menjadi sksi bisu dan langkah-langkah pantang menyerah yang menghiasi kehidupan dalam dunia pendidikan.

Dengan menulis aku bebas mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran dan benakku. Menulis menjadi sahabat sejati di kala bicara tak lagi dapat terucap.

Krian, 5 Desember 2025

 

Previous Post Next Post