Sumber gambar:https://surabaya.tribunnews.com/2018/07/30/perajin-sepatu-di-wedoro-sidoarjo-banting-stir-produksi-sandal-gara-gara-regenerasi-lambat
KENANGAN MASA KEJAYAAN SANDAL WEDORO
Oleh: Abd Muttolib
Tahukah Anda, sandal adalah benda yang sering disepelekan karena kadang dianggap barang murahan. Padahal, secara umum sandal adalah benda penting dalam kehidupan seseorang. Ia berfungsi sebagai pelindung telapak kaki ketika berjalan, agar kaki tetap bersih, tidak kotor yang disebabkan oleh debu dan becek karena hujan. Sandal juga melindungi telapak kaki dari benda tajam,seperti paku, pecahan kaca dan benda tajam lainnya.
Desa Wadoro ada di Kecamatan Waru. Terletak di ujung utara Kabupaten Sidoarjo dan terkenal dengan julukan desa pengrajin sandal. Ini dikarenakan hampir 80 persen ekonomi warganya bersumber dari produksi sandal. Entah sebagai juragan sandal, karyawan, marketing, dan pernak pernik mainan yang melekat sebagai asesoris sandal.
Perekonomian di desa Wedoro pun berkembang pesat. Pendapatan masyarakat Wedoro meningkat tajam, seiring mmakin ramainya pasar sandal Wedoro. Itu bisa di buktikan dengan banyaknya warga yang membuka usaha kuliner baik warung kopi, warung nasi,dan warung jajanan, sebagai penyedia makanan bagi karyawan sandal dan pengunjung sandal di desa Wedoro.
Bila kita berkunjung ke desa Wedoro, maka mata kita akan dimanjakan dengan aneka model sandal yang terpampang di showrom-showrom teras rumah warga. Terpajang aneka, jenis contoh sandal khas produksi home industri Wedoro dari tahun ke tahun. Terus dilanjutkan turun temurun.
Masa kejayaan sandal Wedoro.
Home Industri sandal Wedoro mengalami masa kejayaan antara tahun 1978-2018. Ada era tersebut sandal Wedoro berkibar dan menguasai grosir grosir sandal di Pasar Turi Surabaya, Pasar Turi baru dan grosir PGS. Tak kalah bersaing dengan hasil sandal home industri dari kota Mojokerto . Baik dari segi desain dan kualitasnya.
Puncak kejayaan sandal wedoro terjadi pada tahun 1990-2010. Pada dua dasa warsa ini sandal Wedoro mengalami masa keemasan, disamping masih menguasai pangsa pasar di grosir Pasar Turi dan PGS Surabaya. Di era ini berdatangan pengusaha eksportir sandal berkebangsaan India datang langsung ke desa Wedoro untuk memesan sandal
Wedoro terus berkembang berproduksi dalam skala besar. Tidak ratusan kodi sandal yang dipesan, tapi sudah ribuan, bahkan kontaineran. Tiap hari ada saja kontainer yang parkir di desa Wedoro untuk mengangkut sandal yang akan di ekspor ke luar negeri dari juragan juragan besar sandal Wedoro. Ada dari Haji Arifin Swari, Haji Haris Candi, Haji Ustadi , dan Haji Wahab ke benua Afrika, Mexico, dan Hawai bersaing dengan pengusaha Cina yang selama ini menjadi tengkulak sandal Wedoro. untuk pangsa pasar kata kota kota besar Indonesia.
Masa keterpurukan sandal Wedoro
Keterpurukan sandal wedoro terjadi bersamaan dengan merebaknya pandemi covid 19. Saat pandemi covid 19 dunia perdagangan sepi . Pasar menjadi lumpuh, pariwisata sebagi pendukung tak ada geliat. Covid tidak hanya mematikan manusia tapi juga mematikan ekonomi warga Wedoro.
Hingga dua tahun pasca covid 19 sandal Wedoro pun masih dalam keterpurukan. Alih-alih mau bangkit modal dan aset pun sdh ludes untuk biaya hidup selama masa covid 19. Belum pulih dari hantaman covid 19, lalu dikejutkan dengan maraknya badai perdagangan bebas yang menerjang di pasaran.
Sandal-sandal dari luar negeri mengusai pasar dalam negeri dengan harga yg sangat murah dan tahan lama. Hingga membuat pengusaha sandal Wedoro semakin terpuruk ,menjerit, dan terkapar. Akankah ada solusi pemerintah daerah untuk membantu warga Wedoro bangkit dari keterpurukan? Atau kita diamkan saja agar mati perlahan sambil membayangkan masa kejayaannya di masa lalu?